November 30, 2011

Air Mata Buaya

Pernahkah anda mendengar kata-kata bahwa seseorang dikatakan meneteskan "air mata buaya"?

Apa itu yang dimaksud air mata buaya?
Artinya air mata buaya adalah air mata dan kesedihannya tidak tulus dan dibuat-buat,
atau hanya berpura-pura belaka atau penyesalan yang palsu.
Mengapa bisa sampai ada istilah seperti itu? Apakah benar buaya bisa menangis?
Dan apakah tangisannya tersebut hanya pura-pura saja?
Sebenarnya, buaya meneteskan air mata untuk mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya.
Namun, pada awal tahun 1970-an, mungkin orang boleh dengan tulus meneteskan air mata bagi buaya. Khususnya setelah buaya memakan mangsanya, buaya akan meneteskan air mata. Tapi bukan karena penyesalan buaya tersebut,
namun secara alami hal itu terjadi karena kelenjar air mata buaya akan mengeluarkan cairan untuk mengeluarkan kelebihan garam dari buaya. Namun, kondisi saat ini bisa membuat
buaya benar-benar menangis.
Populasi mereka nyaris punah karena banyaknya permintaan akan kulitnya.
Sepatu, tas tangan, koper, ikat pinggang, dan barang lain yang dibuat dari kulit buaya memang indah,
awet, dan sangat menarik.

Baca Selengkapnya......

Bohong Atau tidak ?

            
             Beberapa orang memiliki kemampuan untuk menipu orang lain dengan mudah. Namun, saat seseorang berbohong, biasanya bisa dilihat dari fisiknya. Salah satunya adalah dengan mengamati mata lawan bicara Anda. Mengapa demikian? 

           Beberapa orang memiliki kemampuan untuk menipu orang lain dengan mudah. Namun, saat seseorang berbohong, biasanya bisa dilihat dari fisiknya. Salah satunya adalah dengan mengamati mata lawan bicara Anda.

          Mengapa demikian? Ketika menjawab pertanyaan dan bola mata orang tersebut bergerak ke arah kiri kemungkinan jawabannya jujur. Sedangkan bila bergerak ke arah kanan kemungkinan orang itu sedang mengatakan sesuatu yang bohong atau berbohong. Hal ini karena bagian otak kiri berfungsi sebagai Auditory Memory, sedangkan otak kanan untuk kreatifitas.

           Maka bila bola mata ke kiri, berarti dia berusaha mengingat sedangkan sebaliknya jika bola mata ke arah kanan berarti dia sedang menyusun atau menggambarkan sesuatu sebagai jawaban yang lain. Hal ini karena bagian kreatifitasnya sedang bekerja untuk mengarang suatu cerita bohong.

            Ciri fisik lainnya ketika seseorang sedang berbohong antara lain: Badan berkeringat. Napas mulai berat. Nada suara berbeda seperti meninggi atau monoton. Badan dan wajah terlihat kaku khususnya bagian dahi dan bibir. Tangan banyak bergerak misalnya memegang sesuatu, saling menggosok-gosokkan tangan, menggosok hidung, atau menutup mulut. Si pembohong tanpa disadari akan meletakkan benda-benda seperti cangkir, kertas, bolpen, atau benda lain sebagai pembatas.

             Coba ubah topik pembicaraan, jika ekspresinya terlihat lega, berarti ia sedang berbohong. Namun jika ia mengembalikan ke topik semula, berarti ia sedang berkata jujur.

Baca Selengkapnya......

November 29, 2011

Kekuatan Tanpa Kekerasan

              Dr. Arun Gandhi, anak Manilal Gandhi (putra kedua Mahatma Gandhi) bercerita, pada saat usianya 16 tahun ia pernah berbohong kepada ayahnya. Saat itu ia terlambat menjemput ayahnya dengan alasan mobilnya belum selesai diperbaiki, padahal sesungguhnya mobil telah selesai diperbaiki hanya saja ia terlalu asyik menonton bioskop sehingga lupa akan janjinya.

Berikut ini kisahnya.

             “Ketika berusia 16 tahun, saya dan dua adik perempuan saya tinggal bersama kedua orang tua saya di sebuah yayasan yang didirikan oleh kakek saya di tengah-tengah kebun tebu, 18 Km di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pendalaman dan tidak mempunyai tetangga. Oleh karena itu, setiap kali ada kesempatan pergi ke kota, pasti kami tidak akan melepaskan peluang dengan mengunjungi teman atau menonton film di bioskop.
            
               Suatu hari ayah meminta saya mengantarnya ke suatu pertemuan. Pada waktu yang sama ayah juga meminta saya melakukan beberapa hal termasuk mengantar mobil untuk diservice di bengkel. Ketika sampai di tempat pertemuan/ konferensi, ayah berpesan, “Ayah akan tunggu kamu di sini jam 5 nanti.” Setelah itu saya pun membawa mobil ke bengkel dan cepat-cepat menyelesaikan semua tugas yang di minta oleh ayah agar saya dapat mencuri waktu untuk menonton film. Terlarut dalam menonton sampai 2 film, tanpa saya sadari jam sudah menunjukkan pukul 6.30 petang. Saya pun terburu-buru mengambil mobil di bengkel dan terus menjemput ayah.
             
               Dari jauh telah kelihatan ayah begitu sabar menunggu. Saat memasuki mobil dengan tenang ayah bertanya. “Apa yang menyebabkan kamu terlambat, nak?” Malu saya hendak mengaku bahwa saya terlambat karena asik nonton film. Spontan saya berbohong; “Lama menunggu di bengkel, mobilnya belum juga selesai.” Padahal, ternyata tanpa pengetahuan saya, rupa-rupanya ayah telah menelepon bengkel tersebut. Dan kini ayah tahu saya telah berbohong.
        
             Ayah berkata; “Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kamu sehingga kamu tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 Km dan memikirkannya baik-baik.” Lalu dengan tenang ayah turun dan berjalan kaki pulang ke rumah, sedangkan waktu itu hari sudah mulai gelap.
           
             Tak sanggup meninggalkan ayah, saya menemaninya dengan membawa mobil perlahan-lahan di belakang ayah selama 5 jam setengah. Melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan, sejak itu saya bertekad tidak akan lagi pernah berbohong.

              Dr Arun melanjutkan, “Seringkali saya berfikir mengenai peristiwa ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan SEBUAH PELAJARAN MENGENAI KESALAHAN TANPA KEKERASAN? Saya kira tidak, saya akan menderita atas hukuman itu dan akan mengulangi melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, dapat menyadarkan saya dan memberi kesan yang sungguh mendalam sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah KEKUATAN TANPA KEKERASAN.”

               Luar biasa..
                Justru mendidik kesalahan anak tanpa kekerasan mampu memberikan kesan yang mendalam, dan berhasil merubah perilaku anak untuk selalu jujur. Mudah-mudahan bermanfaat.

 http://suropeji.com/inilah-kekuatan-tanpa-kekerasan/

Baca Selengkapnya......

November 14, 2011

Regarding Love and Married


   Arvan Pradiansyah

   Banyak orang yang beranggapan bahwa pernikahan itu hanya membawa masalah. Bahkan banyak orang yang sinis terhadap perkawinan. Namun sesungguhnya

tidak ada yang lebih indah daripada perkawinan/pernikahan, hidup bersama pasangan dan membesarkan anak-anak bersama. Pernikahan mengakomodir semua kebutuhan manusia, baik fisik, emosi, spiritual dan bertumbuh.
 
  Ada 5 poin dalam hal ini, yaitu:

1. Perkawinan yang bahagia adalah bukan yang tanpa ada masalah, melainkan yang ada masalah. Dalam perkawinan pasti ada masalah. Dalam hal ini, perkawinan yang bahagia adalah perkawinan yang bisa menyelesaikan masalah dengan cinta dan kepercayaan tanpa adanya campur tangan dari pihak lain/ketiga.

2. Sebuah perkawinan hanya bisa bertahan jika melahirkan cinta yang kedua. Cinta dalam hal ini dibagi 2. Pertama: cinta birahi (mawaddah) yang sifatnya masih hitung-hitungan. Kedua: cinta universal (rahmah) yang sifatnya tulus, ikhlas, dan selalu memberi yang terbaik.

3. Hadiah terbesar yang bisa diberikan seorang Ayah kepada anaknya adalah mencintai Ibunya. Banyak orang yang salah paham dalam hal ini. Banyak yang menganggap anak lebih penting dari pada isteri, namun sesungguhnya mencintai isteri adalah hadiah terbesar yang bisa diberikan suami.

4. Perkawinan itu sesungguhnya adalah perjanjian di depan Tuhan. Jangan kita pernah menyepelekan masalah perkawinan, karena ini adalah perjanjian kita di depan Tuhan. Jika perjanjian di depan Tuhan saja dikhianati, apalagi perjanjian dengan manusia.

5. Ujian dari perkawinan adalah kesempatan. Tugas syetan adalah menciptakan kesempatan untuk menguji/mengukur kesetiaan kita. Tugas kita adalah bisa melewati ujian tersebut dengan baik. Inti dari perkawinan yang bahagia itu adalah kita jatuh cinta berkali-kali kepada orang yang sama.
   Dikutip dari : www.radiosmartfm.com

Baca Selengkapnya......

Juli 28, 2011

Kisah Mengharukan Anak Yang Mencoret Mobil Ayahnya

Sepasang suami isteri – seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.


Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan , tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini !!!” …. Pembantu rumah yang tersentak engan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah adam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘ Saya tidak tahu..tuan.” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata “Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik …kan!” katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya . Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tidak tahu harus berbuat apa… Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. “Oleskan obat saja!” jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Dita demam, Bu”…jawab pembantunya ringkas. “Kasih minum panadol aja ,” jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap” kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. “Tidak ada pilihan..” kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut…”Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah” kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. “Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi…. Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang ayah..sayang ibu.”, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. “Dita juga sayang Mbok Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

“Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti ?… Bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, ” katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf…Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi…, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

Baca Selengkapnya......

Mei 12, 2011

Tahukah Anda Bahwa Anda tidak Tahu

Manusia yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu
Manusia yang tahu bahwa dia tidak tahu
Manusia yang tidak tahu bahwa dia tahu
Manusia yang tahu bahwa dia tahu


Manusia yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu adalah orang yang merasa sudah menguasai segalanya. Tidak perlu belajar dan tidak perlu menyelidiki lebih jauh. Kita sering menyebutnya sok tahu. Orang seperti ini sangat sulit dibuat mengerti. Bukan karena dia bodoh tapi karena dia tidak mau belajar dan tidak mau menerima nasihat. Anehnya, orang seperti ini justru sangat gampang berprasangka buruk pada sesamanya. Berita yang belum tentu benar bisa menjadi fakta menurut dia. Mereka hidup dalam dunia bayang-bayang bahwa mereka lah yang paling benar dan paling tahu segalanya padahal mereka sama sekali tidak tahu apa-apa.

Manusia yang tahu bahwa dia tidak tahu adalah orang yang rendah hati. Mereka senantiasa mau belajar. Mereka tidak mau memberikan komentar akan suatu hal sebelum mereka tahu pasti duduk perkaranya. Mereka selalu hati-hati melangkah sebelum mengetahui dengan jelas apa yang akan mereka tuju.

Manusia yang tidak tahu bahwa dia tahu adalah orang yang rendah diri. Mereka tidak bisa melihat kelebihan diri mereka. Mereka sering menghukum diri sendiri dan memuji orang lain. Orang seperti ini menganggap diri mereka tidak bisa melakukan apa-apa dengan benar. Pujian dari orang lain atas pekerjaan mereka bisa mereka anggap sebagai ejekan yang menyakitkan.

Manusia yang tahu bahwa dia tahu adalah orang yang percaya diri. Mereka percaya pada kemampuannya karena mereka bisa mengukur kemampuannya. Mereka selalu yakin bahwa mereka bisa mengejar impian dan harapan mereka. Orang seperti ini selalu siap melakukan sesuatu tanpa ragu-ragu karena mereka sudah bisa menghitung dengan pasti hambatan yang mereka akan hadapi dan kekuatan yang mereka miliki.

Namun tetap hati2, karena seorang yang tidak tahu bahwa dia tidak tahu juga kadang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Bedanya, mereka belum pernah melakukan pertanyaan yang jujur ke dalam diri mereka tentang apa yang sesungguhnya dia tahu. Dalam kasus seperti ini, terlalu PD atau tidak tahu diri mungkin adalah kata yang tepat.

Lalu kita ada di mana?

Sebagian besar manusia, kalau tidak bisa dikatakan seluruhnya, mempunyai semua sifat di atas tetapi dengan porsi yang berbeda-beda. Ada orang yang porsi sifat pertamanya yang dominan dan ada juga orang yang sifat lainnya yang dominan.

Sayangnya orang yang sifat pertamanya dominan seringkali tanpa sadar menyebabkan dirinya jadi bahan cemohan orang lain sementara orang yang dominan sifat ketiganya sering membuat dirinya jadi bulan-bulanan kemarahan dirinya sendiri.

Kita perlu selalu melihat diri kita dan mengevaluasi diri kita, sifat dominan yang mana yang sering muncul dalam diri kita. Adalah beruntung apabila kita mempunyai sifat dominan yang kedua dan keempat. Ketika kita tahu bahwa kita tidak tahu, kita berusaha untuk belajar dan belajar hingga suatu saat kita berani melangkah dengan cepat dan tepat karena kita sudah tahu apa yang dulu tidak kita ketahui.

Ada kabar baik buat Anda, yaitu Anda bisa mengukur di golongan manakah Anda biasa berdiri dan Anda bisa menggeser sifat dominan Anda ke arah yang lebih baik:

Apabila Anda selalu siap mendengar input dari orang lain tanpa perduli siapa dia maka yakinlah sifat pertama di atas bukan sesuatu yang dominan di diri Anda. Kesediaan mendengar nasihat atau info dari orang lain adalah bukti Anda jauh dari sifat pertama tadi.
Apabila Anda selalu ragu-ragu melakukan sesuatu dan selalu melihat masalah di atas masalah maka sepertinya sifat ketiga sangat dominan pada diri Anda. Anda perlu tahu bahwa potensi kemampuan Anda tidak terbatas dan belajar akan mengasah kemampuan Anda dan akhirnya mengubah diri Anda menjadi orang yang tahu kemampuan sendiri.
Apabila setiap menghadapi sesuatu, sebelum Anda bertindak lebih jauh, Anda selalu bertanya pada diri Anda sejauh mana Anda tahu tentang sesuatu itu maka Anda termasuk golongan sifat kedua atau keempat. Dengan selalu bertanya, menilai, membedakan fakta dan opini akan menyebabkan Anda bisa yakin sesuatu itu Anda tahu dengan pasti atau Anda tidak tahu dengan pasti.

Nah siapakah Anda?

Selain hal2 di atas, mari Anda uji diri Anda lagi dengan pertanyaan2 singkat ini:

Tahukah Anda bahwa cara wudhu Anda itu mengikuti hadits riwayat yang mana atau hanya mengikuti ajaran orang tua atau seseorang?
Tahukah Anda bahwa setiap gerakan sholat ada tuntunannya dalam hadits shohih? Tahukah Anda hadits2 itu atau Anda sekedar mengikuti orang lain?
Tahukah Anda bahwa saat ini Anda betul2 sudah mengikuti tuntunan Rasul dan bukan hanya ikut2an orang kebanyakan? Apa pun jawaban Anda, tahukah Anda pegangan Anda?

Dengan bertanya dan menguji pertanyaan kita, kita akan mengarahkan kita jadi insan yang tahu bahwa kita tahu.

Wallahu 'alam.

Baca Selengkapnya......

April 18, 2011

Empat Lilin

ada 4 lilin yang menyala,sedikit demi sedikt meleleh.suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan antar mereka.

yang pertama berkata : “aku adalah lilin kedamaian.Namun manusia tidak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

yang kedua berkata : “aku adalah lilin keyakinan.Sayang aku tidak berguna lagi,manusia tidak mau mengenalku,untuk itulah tidak ada gunanya aku tetap menyala.” begitu selesai bicara tiupan angin memadamkannya.

dengan sedih lilin ke tiga bicara : “aku lilin cinta” tidak mampu lagi aku untuk tetap menyala,manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.Mereka saling membenci,bahkan membenci mereka yang mencintai,membenci keluarganya.” tanpa menunggu waktu lama,maka matilah lilin ketiga

tanpa terduga….
seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar,dam melihat ketiga lilin telah padam.karena takut akan kegelapan itu,ia berkata “Apa yang terjadi? kalian harus tetap menyala,aku takut akan kegelapan!”
lalu ia menangis tersedu sedu.

lalu dengan terharu lilin ke empat berkata:”jangan takut,janganlah menagis,selama aku masih ada dan menyala kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya” akulah lilin “harapan”
dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin harapan lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya

apa yang tidak pernah mati adalah HARAPAN yang ada dalam hati kita dan masing masing kita semoga dapat menjadi alat. seperti anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali keyakinan kedamaian dan cinta dengan harapan nya

Baca Selengkapnya......

blogger templates | Make Money Online